Stairway to ...

Sebuah kisah perjalanan hidup

The Mud Effects

Dua tahun lebih bencana lumpur Lapindo menimpa warga Sidoarjo, tepatnya diarea Porong yang terletak di jalur utama Surabaya - Malang. Awalnya tidak ada yang menduga kalau semburan lumpur itu akan se-dahsyat sekarang ini efeknya, karena pertama kali muncul hanya berupa semburan kecil akan tetapi tidak terkendalikan sampai sekarang. Pusat semburan lumpur yang hanya berjarak kurang dari 1/2 km dari jalan raya, jalan tol dan rel kereta tak ayal lagi mengancam mobilitas warga antar kota di kawasan itu, terutama pemakai jalan tol Surabaya - Malang, jalur kereta Surabaya - Malang - Blitar dan sekitarnya, pemakai jalan raya utama Surabaya - Malang. Akan tetapi jalan tol itu kini tinggal kenangan, karena tol yang melintas disamping pusat semburan kini sudah tak berupa. Gambar dibawah ini menunjukkan jembatan tol yang melintasi jalan raya Porong menuju Malang dan melintasi pusat semburan lumpur. Jembatan itu sejak dulu sudah di bongkar, tinggal sisa-sisa beton yang ada. Ini untuk mengantisipasi dampak dari labil nya tanah di daerah pusat semburan lumpur.

Selama 2 tahun lebih itu sudah tak terhitung efek yang ditimbulkan baik langsung maupun tidak langsung, berupa efek ekonomi, sosial, politik, budaya, dll. Danau Lumpur Lapinda terletak sekitar 22 km dari Kota Surabaya, 15 km dari Kota Pandaan, 42 km dari Kota Malang melalui jalur utama (bukan jalan tol). Sejak 2 tahun yang lalu lumpur itu telah mengusir peradaban yang ada di tempat itu, baik itu warga dan perumahannya, para pekerja dan pabriknya, pedagang dan pasarnya.
Dahulu perjalanan dari Surabaya - Malang dapat ditempuh 2 jam melalui tol, kini jarak tersebut harus ditempuh paling cepat 3 jam dengan melewati Raya Porong yang kondisi arus lalu lintas nya cukup parah.


0 komentar:

Related Posts with Thumbnails

Blog Archive