Stairway to ...

Sebuah kisah perjalanan hidup

Tampilkan postingan dengan label TRAVELING. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TRAVELING. Tampilkan semua postingan

Borobudur, Jejak Kebesaran Abad ke- 9

World Wonder Heritages! Yah, istilah ini dulu sangat melekat dengan Candi Borobudur. Siapa coba yang tidak mengenal candi ini? Candi Budha terbesar didunia yang lahir pada abad ke 9 ini terdaftar dalam salah satu Keajaiban Dunia, karena arsitektur dan fungsinya sebagai tempat ibadah umat Budha yang memikat hati para pengunjungnya. Candi ini dibangun pada masa kerajaan Mataram Kuno ditempat yang tinggi, tinggi candi sekitar 40 meter-an tersusun atas puluhan punden berundak.
Senang rasanya bisa kembali mengunjungi Candi Borobudur pada akhir tahun 2009 kemarin, setelah terakhir kesana sekitar tahun 2005. Tidak terlalu banyak perubahan memang dengan tempat wisata ini. Lingkungan luar komplek candi tampak ramai pedagang berbagai macam cinderamata yang berjajar, kemudian lahan parkir yang tidak begitu luas bahkan ketika padat pengunjung parkir kendaran tampak tidak teratur. Banyak penduduk sekitar yang membuka lahan bagi jasa parkir di halaman rumah mereka. Jadi jangan heran ketika musim liburan berkunjung kesana, anda akan kebagian tempat parkir yang jauh dari komplek candi. Tampak begitu semrawut memang, akan tetapi toh ini membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
Tapi jangan khawatir, ketika masuk pintu gerbang candi suasana berbeda 180 derajat! Tampak hamparan taman hijau yang sangat rapi dan menawan:
Ini adalah jalan masuk menuju bangunan urama Candi Borobudur, dengan taman bunga di tengah-kanan-kiri jalan.
Ketika padat pengunjung, kita harus rela berdempet-dempet menaiki tangga candi yang cukup sempit.
Ini adalah view jalan masuk dilihat dari punden bawahSalah satu ukiran pada dinding Candi Borobudur
View dari puncak candi
Ini adalah jalan keluar menuruni candi.
Ketika masuk dan keluar candi, kita akan melewati jalur yang berbeda. Saat kluar komplek candi, pengunjung mau tidak mau harus melewati jajaran pedagang/pasar oleh-oleh berupa kerajinan, makanan, maupun pakaian yang tentunya dimaksudkan supaya pengunjung berbelanja sebelum meninggalkan Borobudur.
Bagi para pengunjung yang ingin mengetahui seluk beluk sejarah Borobudur, arti simbol-simbol di bangunan candi, bisa menyewa guide atau membeli buku panduan yang tersedia. Tapi tampaknya Wisatawan domestik justru kurang berminat menyewa guide untuk menerima penjelasan, karena sebagian pemakai jasa guide adalah wisatawan asing. Wisatawan asing tertarik mempelajari sejarah dan simbol-simbol candi.

Selamat menikmati Wisata Candi Borobudur bagi teman-teman yang hendak kesana!

Bertandang ke Bali...!!!

Bali...akhirnya kita berjumpa lagi setelah pertemuan terakhir 10 tahun yang lalu. Kini kita dipertemukan dalam kondisi yang berbeda, dulu aku masih pake seragam putih abu-abu dan lugu, datang jauh-jauh dari Purworejo dengan sedikit uang jajan itupun hanya cukup untuk beli gantungan kunci berbentuk papan selancar 2 buah titipan dari teman dirumah:). Waktu itu engkaupun masih belum terluka oleh serpihan bom Amrozi dan kawan-kawan dan belum ada kekhawatiran marabahaya bom dalam benak para penikmatmu.
Kini...keadaan sudah berbeda! Aku datang bertandang dari Surabaya, jarak yang tidak terlalu jauh tentunya, sudah tidak berseragam putih abu-abu tentunya meski masih sedikit tampak lugunya dan dengan sedikit lebih banyak uang saku meski waktu itu berangkat pada tanggal tua jadi kanker. Uang saku itupun hanya cukup untuk beli celana pendek dan satu buah tas jinjing buat ibu tercinta dirumah. Hmm...dalam hati pengin berpuas-puas disana, tapi kok ya nggak rela mecah celengannya. Bekas lukapun masih nampak dalam raut wajahmu wahai Bali...! Tapi lumayan lah bisa jalan-jalan ke beberapa tempat:
Ini foto waktu di Pantai Sanur, sekitar pukul 05.00 waktu setempat. Niat hati pengin liat matahari nongol, tapi apa daya mendung menghalangi.Ini foto sewaktu berada di Pulau Penyu. Ada penangkaran penyu disana dan beberapa hewan lain.

Saat berada di Tanah Lot bersama teman-teman rombongan. Tampak berbeda Tanah Lot dulu dan sekarang, terutama pemecah ombak dan beberapa bangunan baru.
Saat perjalanan menuju Pulau Penyu, tepatnya di Tanjung Benoa. isitu bisa sambil liat-liat dan ngasih makan Ikan Zebra. Diarea ini juga banyak di sediakan olah raga air mulai dari Speedboot, Bananaboat, Parasailing, selancar, Flyingfish, Jet Sky, Snorling, Diving, Canoeing, dll.

Saat berada dirumah adat Bali

Saat berada di Jalanan Kuta, tepatnya di depan HardRock FM.

Surabaya - Madura kini udah nyambung!

Antara Surabaya dan Madura dipisahkan oleh sebuat selat yang cukup jauh jaraknya. Selama ini orang-orang Surabaya mau ke Madura atau sebaliknya hanya ditempuh melalui sarana transportasi kapal laut. Tapi kini kedua tempat tersebut sudah terhubung langsung oleh jalan raya/ jembatan yang disebut-sebut terpanjang di Indonesia. Pembangunan jembatan yang dinamai SURAMADU itu kini mendekati penyelesaian. Berikut foto-fotonya:
Foto-foto ini diambil pada sore hari menjelang maghrib dari ujung jembatan Surabaya. Tampak sangat panjang jembatan itu sehingga tak terlihat ujungnya di Pulau Madura.

The Mud Effects

Dua tahun lebih bencana lumpur Lapindo menimpa warga Sidoarjo, tepatnya diarea Porong yang terletak di jalur utama Surabaya - Malang. Awalnya tidak ada yang menduga kalau semburan lumpur itu akan se-dahsyat sekarang ini efeknya, karena pertama kali muncul hanya berupa semburan kecil akan tetapi tidak terkendalikan sampai sekarang. Pusat semburan lumpur yang hanya berjarak kurang dari 1/2 km dari jalan raya, jalan tol dan rel kereta tak ayal lagi mengancam mobilitas warga antar kota di kawasan itu, terutama pemakai jalan tol Surabaya - Malang, jalur kereta Surabaya - Malang - Blitar dan sekitarnya, pemakai jalan raya utama Surabaya - Malang. Akan tetapi jalan tol itu kini tinggal kenangan, karena tol yang melintas disamping pusat semburan kini sudah tak berupa. Gambar dibawah ini menunjukkan jembatan tol yang melintasi jalan raya Porong menuju Malang dan melintasi pusat semburan lumpur. Jembatan itu sejak dulu sudah di bongkar, tinggal sisa-sisa beton yang ada. Ini untuk mengantisipasi dampak dari labil nya tanah di daerah pusat semburan lumpur.

Selama 2 tahun lebih itu sudah tak terhitung efek yang ditimbulkan baik langsung maupun tidak langsung, berupa efek ekonomi, sosial, politik, budaya, dll. Danau Lumpur Lapinda terletak sekitar 22 km dari Kota Surabaya, 15 km dari Kota Pandaan, 42 km dari Kota Malang melalui jalur utama (bukan jalan tol). Sejak 2 tahun yang lalu lumpur itu telah mengusir peradaban yang ada di tempat itu, baik itu warga dan perumahannya, para pekerja dan pabriknya, pedagang dan pasarnya.
Dahulu perjalanan dari Surabaya - Malang dapat ditempuh 2 jam melalui tol, kini jarak tersebut harus ditempuh paling cepat 3 jam dengan melewati Raya Porong yang kondisi arus lalu lintas nya cukup parah.


Malang Yang Berbunga-Bunga

Malang adalah salah satu tempat paling istimewa di Indonesia bagi saya selain Jogja, Bali, Jakarta, Surabaya, dan sederet keindahan Indonesia lainnya. Malang terletak di Jatim, berada dilereng beberapa pegunungan sehingga udara segar, dingin, dan sehat dapat kita hirup disana. Posisi Malang sebenarnya mirip-mirip dengan Bandung di Jabar, hanya saja Bandung terletak di cekungan antar pegunungan sehingga kualitas udara yang mengalir berbeda. Malang punya banyak sebutan dan keidentikan seperti Kota Bunga, Kota Wisata, Kota Pendidikan, Kesebelasan Arema, Bentoel, Wisata Alam(Batu), Kripik, Apel, dan masih banyak lagi keistimewaan Malang. Salah satu sebutan yang melekat erat dengan Malang adalah Kota Bunga. Berikut adalah gambar-gambar parade festival bunga yang diadakan di Kota Batu tahun 2007 lalu:













Bagi teman-teman yang akan berkunjung ke Malang untuk berwisata, silahkan mencari informasi mengenai wisata Malang dan event-event yang akan digelar di Malang.

Surabaya From Above: Part 1

Surabaya adalah kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Menarik sekali untuk melihat Surabaya dari berbagai sisi, baik sisi kehidupan masyarakat, peninggalan sejarah, modernitas kota, hingga setitik sisi kelam kehidupan Surabaya. Surabaya From Above bagian pertama ini menampilkan landscape Surabaya dari sisi atas, tepatnya dilihat dari puncak menara Masjid Al Akbar yang berada di pinggiran kota surabaya.


Kemegahan Masjid Al Akbar dilihat dari atas menara masjid, tampak juga kepadatan pinggiran kota Surabaya.



Gambaran jalan tol Surabaya - Waru dan kepadatan pemukiman disekitarnya

Malang Tempoe Doeloe

Kendaraan lapis baja yang mewarnai jalan Ijen



topenk monyet

kereta kuno

stan batik malang

waroeng tempoe doeloe
toekang kerak teloer

Kendaraan tempur lapis baja yang nongkrong tiap hari di jalan Ijen yang legendaris


Wajah moseum Brawijaya
Sok gaya nih...peace!



Motor tua milik warga Malang, konon berasal dari Belanda




Rombongan pengayuh sepeda tua yang sok JaDul




Map sejarah pemerntahan Malang
Sok JaDul abisss!



Kawasan Islam klasik




Malang sebagai kota terbesar kedua di Jatim mempunyai daya tarik tersendiri bagi para pendatang, karena statusnya sebagai kota pendidikan, kota wisata, kota bunga, dan latar belakang sejarah. Banyak ikon kota Malang yang sudah mulai terkikis derasnya arus pembangunan sehingga mulai dilupakan orang. Event "Malang Kembali" akan mengingatkan kita pada Malang Tempoe Doeloe dilihat dari makanan tradisional, kerajinan, permainan, lukisan, dan sejarah.

Related Posts with Thumbnails

Labels

Blog Archive