Hei tuan...yang perutnya besar!!!
Kakimu menghentak, badanmu seolah jadi beban
Tidakkah kau sesak, dengan apa yang ada dalam badan?
Hei tuan...yang perutnya besar!!!
Setiap saat berebut, karena kau rakus
Kapan sesekali kau merasa cukup, dan kepalamu pun tertunduk
Hei tuan...yang perutnya besar!!!
Bukan hakmu pun kau sikat, padahal dia sedang sekarat
Apakah ini sifat sementara yang melekat, atau malah tabiat?
Hei tuan...yang perutnya besar!!!
Kau menjerat, kau merebut, dan kaupun menang
Kau menjilat, kau menyikut, dan kaupun girang
Hei tuan...yang perutnya besar!!!
Tidakkah kau merasa sembelit, dengan kepelitan yang melilit?
Tidakkah kau merasa mual, dengan bualan yang menjejal?
Tidakkah kau merasa jijik, dengan picik yang kau racik?
Hei tuan...yang perutnya besar!!!
Berlarian, mengejar nafsu yang membakar
0 komentar:
Posting Komentar